Di PHP-in Sis ...?

Sebagai crafter dan berjualan secara online php itu udah kayak kejadian lumrah ditemui seperti cemilan diantara makanan utama. Saya akan membatasi pembahasan untuk yang berjualan di sosmed dan produknya ready stock jadi bukan pesanan khusus atau customize. Kenapa saya bahas untuk yang jualan di sosmed saja? Karena biasanya ibu-ibu lebih nyaman bertransaksi di sosmed karena kenal dengan penjualnya beda dengan marketplace ,di marketplace biasanya sudah ada beberapa peraturan yg mencegah kerugian di kedua belah pihak. 

PHP (Pemberi Harapan Palsu) disini artinya calon pembeli minta produknya (readystock) di keep (simpan) oleh penjual dengan janji akan transfer beberapa hari kemudian, tentu sudah melalui proses totalan belanja dan deal antara penjual dan calon pembeli dan berakhir dengan janji transfer tentu beserta no rekening yg telah diinfokan...  Dan pada saat hari-H- si transfer tak kunjung datang .... Penyebabnya bisa bermacam-macam , bisa karena calon customer terkena musibah kehilangan harta atau ternyata dia cuma penghubung (dropshiper) atau banyak alasan lain yg astral dan diluar jangkauan 😁

Beberapa penjual terutama kaum wanita menumpahkan kekesalan pada dunia maya , bahkan tak jarang juga menyindir dg mention jika berteman di sosmed, sehingga bisa terjadi status war. Apalagi jika ditambah calon pembeli tidak memberi kabar pembatalan Dan berakhir dengan pemblokiran...bisa jadi penggalangan massa di sosmed 😁

Mungkin dengan nyetatus ngamuk-ngamuk kekesalan kita akan berkurang, tapi apakah menguntungkan dari segi dunia dan akhirat...? Jelas tidak!

Bahkan bisa jadi calon2 customer masa depan akan mundur teratur mengetahui kegalakan kita di sosmed, akhirnya yang tadinya tertarik dengan produk kita jadi ngacir tanpa nge"sen" lagi....bablas.

Terus bagaimana dong sikap kita sebagai penjual...tentu keep calm and move on ! Pertama kita cek lagi peraturan jual beli kita apakah bisa memberi kenyamanan di kedua belah pihak, berilah pembatasan waktu untuk "keep" walaupun anda kenal dengan pembelinya. Akan lebih nyaman jika jual beli disepakati peraturan diawal. Jadi tidak ada baper lagi. Jika sesuai batas waktu tidak transfer juga berarti kita berhak menjual lagi ke umum, karena sudah disepakati batas waktu keep, tentu sebaiknya diberi peringatan sebelumnya bahwa batas waktu keep habis.

Jadi...? Keep calm and selling...karena bisa jadi it bukan rejeki kita, bukankah rejeki sudah ditentukan Allah, Jadi jangan terlalu kecewa dengan yang terluput, bisa jadi ada rejeki dari arah lain yang tidak kita duga, tetaplah berfikir positif dan berbaik sangka pada Sang Pemberi Rejeki kita.

Sekedar berbagi pengalaman. Sering saat saya mengalami kejadian seperti ini (PHP) ternyata seolah ada calon pembeli lain yg sudah menunggu Dan kadang dengan pembelinya dalam jumlah yang lebih daripada dengan si PHP.

Jadi kenapa kita harus menghabiskan energi untuk sesuatu yang memang bukan rejeki kita? jika ternyata ada rejeki yang di depan kita lebih baik dan lebih berkah...

Ayo semangaat sis..menjemput rejeki yg halal dan berkah untuk kita.

Pikiran negatif ..? Hempaskan!

Komentar